Minggu, 01 September 2013

Pertemuan itu datang...

Seperti anak kecil yang mendapatkan sebuah lolipop kesukaannya. Seperti itulah perasaanku pagi ini. Susah menggambarkannya dalam kata-kata tetapi kebahagiaan ini ingkin kubagikan lewat sebuah tulisan. Sebuah tulisan yang menggambarkan bahwa lagi-lagi hari2 saya sangat luar biasa menyenangkan. Saya kira semalaman tadi tidur saya dipenuhi oleh senyuman-senyuman. Yang mungkin tidak semanis senyuman adik-adik saya di Balesari kemarin tetapi setidaknya merupakan senyuman yang sangat indah yang pernah saya miliki.

Akhirnya pertemuan itu kembali datang, 1 September 2013 kemarin. Saya dan teman-teman kelompok KKN akhirnya bisa bersilaturahmi ke Balesari!!! Walaupun kali ini kami semua tidak bisa datang ber 12, tetapi paling tidak 7 orang bisa bisa mewakili kunjungan kami kali ini. Udara dingin di pagi hari tidak mengurungkan niat kami untuk kembali bertemu keluarga di sana, warga yang telah kami anggap sebagai bagian dari keluarga kami, yang menemani kami dengan suka duka selama 32 hari waktu KKN. Tak percaya rasanya kami dapat kembali menikmati sambutan langsung oleh Sindoro dan Sumbing yang selalu tampak indah di sana beserta suasana yang sangat saya rindukan selama 2 bulan terakhir ini.

Dari satu rumah ke rumah yang  lain kami berjalan sembari menikmati keindahan alam di sana. Rasanya kekompakan kelompok KKN yang sempat saya kira mulai memudar ini sangat erat di desa yang satu ini. Desa yang dapat menyatukan kami ber-12 menjadi sebuah kelompok yang begitu menyenangkan, yang dapat saling mendukung dan berbagi satu sama lain. Di sana kami membuat sebuah acara ulang tahun yang sederhana namun penuh dengan sukacita untuk ketua kelompok yang kami rayakan bersama perangkat desa  setempat. Kami menyanyikan lagu selamat ulang tahun bersama, berfoto bersama dan makan bersama tart ulang tahun yang kami siapkan sebelumnya. 

Di rumah perangkat lainnya kami bersama-sama belajar bagaimana membuat “sambal uwur”, sambal khas parakan bersama ibu perangkat desa. Makanan yang tak bisa saya lupakan karena selalu tersaji di meja makan selama 32 hari kami menghabiskan waktu KKN kami. Saya juga belajar dari para pekerja di sana tentang bagaimana mengolah daun tembakau. Ya, di sana sedang musim panen tembakau sehingga semua orang sibuk dengan produksi tembakaunya masing-masing. Keadaan seperti ini membuat semua beban yang ada serasa hilang untuk sejenak. Bahkan rasanya sangat senang saya bisa melihat teman-teman yang tertidur lelap di sofa karena mengemudi dari temanggung-Jogja tadi pagi. Rasanya sudah sangat lama kami tidak berkumpul seperti ini.

Sore mulai tiba, kami melanjutkan kembali perjalanan silaturahmi setelah selesai beristirahat. Kali ini kami berkunjung ke rumah kaur keuangan. Sesampainya di sana saya disambut dengan pelukan hangat dari ibu Nani, orang yang sangat dekat dengan saya di desa itu. Sayangnya kami tidak bisa berlama-lama karena hari sudah sore dan masih banyak rumah yang belum kami singgahi. Sebelum pulang kami sempat menonton topeng monyet yang disewa oleh bapak kepala dusun Boresan II. Tontontan topeng monyet yang mungkin sudah lama tidak pernah saya lihat bertahun-tahun ini menjadi sangat menyenangkan dengan ditonton oleh puluhan adik-adik saya di sana dan warga desa Boresan II yang terlihat begitu bahagia, seperti apa yang juga saya rasakan hari itu. 

Terakhir kami berpamitan dengan bapak Lurah dan bersiap pulang ke Jogja. Perjalanan 2 jam yang penuh canda tawa kami lewatkan bersama. Sembari mengingat masa-masa KKN yang telah kami lalui namun masih sangat jelas berada di pikiran kami. Sungguh benar-benar sangat menyenangkan hari kemarin,saya bisa menikmatinya dengan sangat senang dan begitu juga teman-teman saya. Perjalanan panjang itu tidak terasa melelahkan, tertutup oleh kebahagiaan yang kami rasakan. Perpisahan ini memang harus terjadi, tapi seperti kata teman saya bahwa bukanlah ketika ada pertemuan maka ada perpisahan, maka karena ada perpisahanlah maka akan ada pertemuan selanjutnya. Terima kasih teman, telah membuat penilaian saya terhadap sebuah perpisahan ini sangat berbeda dari sebelumnya. Saya akan menunggu pertemuan selanjutnya dengan warga desa Balesari, bersama teman2 KKN yang sangat luar biasa tentunya :D 

KKN yang mungkin awalnya merupakan sebuah "beban" bagi setiap dari kami kini berubah menjadi sebuah "anugerah" yang begitu indah dari Tuhan. Mulai dari pertemuan kami di dalam sebuah kelompok kecil ini, proses yang kami lalui yang penuh dengan canda tawa bahkan kemarahan, hingga pada tetesan-tetesan air mata menjelang hari perpisahan itu tidak akan terjadi tanpa campur tangan Tuhan. Tuhan telah mempertemukan saya dengan teman-teman saya yang begitu luar biasa, yang memberikan pengalaman begitu berharga di dalam hidup saya. Dan sekali lagi saya sangat bersyukur bisa mengenal mereka semua.

Salah satu teman saya pernah mengatakan bahwa mengapa kami tidak dipertemukan di semester awal kami kami kuliah, kenapa justru di akhir tahun kami kuliah. Dan saya hanya bergumam dalam hati : "Saya rasa jika kita lebih dulu bertemu maka keadaan yang ada tidak akan seperti ini. Dan saya percaya bahwa waktu Tuhan untuk mempertemukan kami sangat tepat. Karena itu terbukti bahwa kami dapat saling menerima, saling berbagi, saling mendukung, di waktu itu, hari itu dan tempat itu." 

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar