Sadar tidak sadar ternyata
omongan dari orang tua ketika kecil itu mempengaruhi apa yang kita lakukan.
Ingatkah anda akan hal2 sederhana yang sering diucapkan orang tua semasa kita
kecil seperti “Jangan buang sampah sembarangan nak”, “Memberi sesuatu harus
pakai tangan kanan”, “Tutuplah tangan ketika bersin” dan sebagainya. Tanpa kita
sadari hal itu terus terbawa sampai kita besar.
Dari sekian banyak hal yg mama katakan
kepada saya, ada 3 kata2 yg saya ingat hari ini. Mama saya sering sekali
berkata. “Orang tidak oleh berhutang. Jika kamu meminjam uang kepada orang
lain, segeralah membayarnya karena berhutang itu dosa”. Dan percaya tidak
percaya saya selalu enggan untuk berhutang pada orang lain. Bahkan ketika saya
hanya butuh mengembalikan uang sebesar 500 atau 1000 rupiah selalu saya
bersikeras untuk mengembalikannya. Bukan karena tak enak tapi lebih karena saya
takut dosa. Lucu2 juga kadang jika dipikir.
Kata-kata mama lainnya yg saya
ingat hari ini adalah “Lebih baik mengasihi orang tang tidak memiliki kasih,
daripada kepada orang yg memiliki kasih. Karena itu berarti kamu mengenalkan
kasih kepada mereka”. Kata2 ini selalu memberikan ketenangan tersendiri bagi
saya. Ketika mau tidak mau saya harus menghadapi orang-orang yang mungkin tidak
mengenal kasih. Mungkin pada awalnya saya merasa kesal, tapi pada akhirnya yang
ada bukanlah rasa benci tetapi rasa kasihan. Kasihan bahwa mereka terlalu larut
dalam kebencian, keangkuhan dan kesombongan, bahkan kegilaan akan sebuah
kekuasaan dan perhatian yang akhirnya hanya akan membawa mereka terlalu jauh
dari kasih yang sebenarnya.
Satu hal yang saya ingat lagi hari
ini adalah “Percayalah bahwa Tuhan tidak pernah tidur, nak”. Jika mungkin anda
mengalami hal yang sama dengan yang saya alami hari ini, percayalah bahwa kata
kata ini akan dapat menenangkan anda. Ucapkanlah dalam hati dan resapilah. Saya
baru saja mendengan sebuah kabar yang saya yakin tak ada seorangpun yang ingin
mengalaminya. Kesal pasti ketika pertama mendengarnya, tapi saya dikondisikan
untuk tidak bisa marah. Dan saya tidak punya cukup keinginan untuk menyimpannya
dalam dendam apalagi mebalasnya. Jadi saya hanya menggumamkan kata-kata itu
dalam hati. Dan hasilnya cukup memuaskan. Daripada kita sibuk memikirkan
rencana untuk membalas dendam, memikirkan bagaimana mereka cukup tega,
memikirkan mengapa ini terjadi dan mengapa mengapa yg lain. Lebih baik tetap focus
pada apa yang sedang kita jalani. Tetaplah berbagi kasih pada mereka, anggaplah
mereka adalah orang yang haus akan kasih, anggaplah mereka adalah orang yg
belum mengenal kasih dan anda adalah orang yang Tuhan pilih untuk mengenalkan
kasih pada mereka. Dan percayalah bahwa Tuhan tidak pernah tidur J